Latest News

Berdamai Dengan Penolakan & Mencapai Sukses

 BERDAMAI DENGAN PENOLAKAN DAN MENCAPAI SUKSES


Seorang pakar penjualan menyampaikan bahwa  Network is Power. Network ialah salah satu kekuatannya dalam penjualan. Melakukan gerilya penjualan tanpa didukung oleh network yang berpengaruh menyerupai membangun  gedung tanpa pondasi.

Kiat ini digunakan oleh salah satu pebisnis dengan cara memberika sasaran berupa pertumbuhan network , selain sasaran omset penjualan.  Kaprikornus selain kewajiban menjual,  dia menargetkan sales profesionalnya untuk menemui  sejumlah prospek gres setiap bulannya.

Dengan strateginya itu,  dia membuat sales lebih gencar untuk menemui orang orang baru.  Dan setiap tahun omset bisnisnya meningkat secara signifika di angka 20% setiap tahun. Sebuah angka pertumbuhan yang  sangat bagus.

Di dunia MLM, network tentu dipandang sebagai  yang sangat penting.  Itulah sebabnya sasaran utama seorang networker ialah bagaimana membuat jaringan yang besar di teamnya.  Tetapi seringkali pula sasaran ini dipandang sebagai beban. Penolakan demi penolakan membuat para pemain di bisnis ini tidak bisa bertahan lama.

Ego mereka seringkali terlalu ringkih untuk mendapatkan penolakan. Mereka menganggap penolakan itu sebagai sesuatumyang sangat berat. Itu yang membuat mereka yang gagal di bisnis ini terhenti  untuk menemui prospek dan mengajaknya bergabung di bisnisnya.  Energinya terserap oleh ketakutan dalam menghadapi penolakan.

Ada pepatah yang mengatakakan bahwa “bermain api letup bernain air basah,”.  Dan tentu saja bermain MLM anda akan erat dengan penolakan.  Jika anda bisa berdamai dengan penolakan, maka anda akan semakin efektif dalam menjalankan bisnis ini.

Pada waktu kuliah, saya pernah menempa diri saya di dunia penjualan langsung. Mentor saya mengajarkan prinsip statistik dalam melaksanakan prospekting.  Setiap orang mempunyai kemampuan yang berbeda beda.  Tetapi mereka mempunyai kesamaan, yaitu setiap melaksanakan perjuangan niscaya ada hasilnya.

Tetapi setiap sales mempunyai tingkat konversi yang berbeda beda.  Jika mereka menemui 100 prospek, ada yang berhasil closing atau membuat prospek membeli produknya sejumlah 20 orang. Berarti tingkat konversinya 20%.  Yang lain mungkin ada yang hanya berhasil menjual pada 10 orang saja, dan itu berarti tingkat konversinya  10%.

Mentor saya menyampaikan bahwa jikalau kita mau mendapatkan penghasilan 1,5 juta per bulan dan konversimu hanya 10% maka dalam 1 bulan kita harus menemui 50 prospek, atau 2 – 3 orang sehari.  Jika ingin berpenghasilan 3 juta harus menemui 5 orang sehari.  3 Juta ialah angka yang besar pada tahun 90’an. Di tahun 2000 saja UMR masih 500 ribuJ

Kemudian dia menyarankan kami untuk konsentrasi menemui minimal 3 orang sehari. Dan memusatkan energi untuk menuntaskan sasaran itu, yaitu menemui 3 orang sehari. Ketika konsentrasi dipusatkan pada bagaimana cara menemui prospek baru, maka  kerja menjadi semakin efektif.

Ketika  tenaga diarahkan kepada aktivitas menemui prospek, kita sudah tidak khawatir lagi dengan penolakan. Jika kita tahu konversi kita ialah 10 persen, maka  setiap menemui  10 orang kita mengalami  9 kali penolakan.  Dan kita sudah siap dengan 9 penolakan itu. Dan penolakan penolakan itu ialah materi dasar dari keberhasilan anda. Bukan penghambat kita untuk menemui prospek baru.

Semoga bermanfaat

Handoyoputro
#Joybiz





0 Response to "Berdamai Dengan Penolakan & Mencapai Sukses"